WAHANAINFO.COM – Tiga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Simalungun menargetkan pendapatan sebesar Rp 38 Miliar di tahun 2023.
RSUD Perdagangan sebesar Rp 18 Miliar, RSUD Tuan Rondahaim Rp 12 Miliar, dan RSUD Parapat Rp 8 Miliar.
Hal itu diungkapkan para Direktur Utama RSUD saat menggelar rapat di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Simalungun, Kamis 11 Agustus 2022.
Dirut RSUD Perdagangan, Dokter Lidia Saragih mengatakan, target pendapatannya sebesar Rp 18 Miliar tersebut diperoleh dari layanan kesehatan dari pasien BPJS dan pasien umum ditambah dari kerjasama pemeriksaan kesehatan dengan lembaga lain seperti PT Unilever.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Simalungun, Bernard Damanik, mengajukan pertanyaan apakah angka tersebut masih dapat dinaikkan.
Kemudian Dokter Lidia menjawab, bahwa angka dimaksud masih memiliki potensi penambahan, setelah melihat progres terlebih dahulu.
“Bisa saja bertambah. Tapi mungkin di P-APBD. Kita lihat dulu progresnya setelah tahun anggaran (2023) berjalan,” katanya.
Kemudian, anggota DPRD dari Partai Golkar, Binton Tindaon, meminta pelayanan RS dimaksimalkan dan membuat ide-ide inovatif agar masyarakat tertarik berobat. Dia juga meminta Dinas Kesehatan melalui utusan Pemkab Simalungun agar memerintahkan masing-masing puskesmas melakukan rujukan pasien ke RSUD yang ada di Kabupaten Simalungun.
“Tapi kalau dirujuk, pastikan pasien dapat terlayani dengan baik. Apabila RS membutuhkan penambahan fasilitas, silahkan diajukan nanti di komisi 4,” ujar mantan Ketua DPRD Simalungun itu.
Sementara itu, Ketua DPRD Simalungun, Timbul Jaya Sibarani, meminta agar RSUD milik Pemkab Simalungun itu dapat bersaing dengan rumah sakit swasta.
Mariono, dari fraksi PDIP meminta Dirut agar memaksimalkan dan meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan.
“Kalau dibutuhkan fasilitas penunjang untuk memaksimalkan pelayanan, silahkan diusulkan di komisi 4,” katanya.
Kemudian Dirut RSUD Tuan Rondahaim mengatakan target pendapatannya di tahun 2023 sebesar 12 Miliar. Tahun ini (2021) targetnya 8 Miliar dan sudah mencapai 50 persen.
“Pendapatan tersebut bersumber dari layanan BPJS rawat jalan dan rawat inap, kemudian pasien umum, dan pendapatan dari hasil kerjasama dengan pihak lain,”
Sementara Dirut RSUD Parapat, Jimmi Gultom, mengatakan bahwa target pendapatan sebesar 8 M, dan saat ini (2022) pencapaian pendapatan sudah mencapai 3 Miliar lebih.
“Kami butuh penambahan sejumlah dokter spesialis seperti spesialis mata, gigi, saraf dan lainnya, agar target pendapatan mampu untuk dinaikkan,” katanya. (Jos)