BANDUNG | Wahanainfo.Com – Segenap jajaran Polri berduka cita , berbelasungkawa atas gugurnya Personel Polri Aipda Sofyan akibat bom bunuh diri yang terjadi di halamanan Polsek Astana Anyar pada Rabu pukul 08.21 WIB.
Atas gugurnya Alm. Anumerta Sofyan berdasarkan surat telegram No. Kep 1675 7 Desember 2022. Polri telah memberikan penghargaan kenaikan pangkat Aipda menjadi Aiptu Anumerta
Saat ini Polri sedang melakukan pendalaman terhadap 18 orang saksi di antaranya 6 anggota Polsek Astana Anyar, 9 masyarakat. Serta 3 keluarga pelaku di mintain keterangan terkait peristiwa bom bunuh diri tersebut.
Namun saat ini, ketiga keluarga pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian bom bunuh diri tersebut. Sehingga di pulangkan oleh Polri.
Bom yang di gunakan pelaku merupakan jenis bom panci yang daya ledaknya mengakibatkan sebagian kantor Polsek mengalami kerusakan. Selain kerusakan benda, menimbulkan korban jiwa.
Akibat ledakan bom tersebut menyebabkan 1 anggota Polri meninggal dunia, 9 anggota Polsek luka-luka dan 1 masyarakat mengalami luka-luka. Dengan jumlah total 11 korban jiwa. Selain itu Polri juga mengamankan berhasil mengamankan 23 jenis barang bukti pasca ledakan bom.
Pihak Kepolisian menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan jangan panik karena Polri dengan sigap bergerak cepat dalam bertindak untuk melindungi masyarakat.
Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol. M. Ramadhan S.H., S.I.K., M.H. Menuturkan bahwa pelaku membawa 2 bom ransel, yang pertama di punggung, yang kedua di dada. Namun yang meledak di ransel punggung, sehingga ransel yang di dada terpental.
Jenis bom yang di gunakan pelaku merupakan jenis bom rakitan di mana bom tersebut di rakit dalam bentuk panic yang berisi paku, residu dengan daya ledak yang cukup kuat.
Sasaran bom bunuh diri tersebut adalah melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian, dengan sasaran anggota yang sedang melaksanakan apel pagi, di lakukan dengan motif kebencian kepada aparat Pemerintah atau aparat Kepolisian.
Pelaku di duga merupakan kelompok teroris. Selain itu Pelaku bom bunuh diri tersebut merupakan eks Napiter tahun 2017 pada kasus bom Cicendo dan tersangka keluar dari penjara pada tahun 2021.
Terkait kegiatan Natal dan Tahun Baru perlu deteksi dini, masyarakat harus menumbuhkan kepedulianya seperti pemilik kost-kostan atau kontrakan dapat mendeteksi kelompok teroris di lingkungan masing-masing.
Pada penghujung tahun, Polri akan menggelar Ops Lilin, yaitu pengamanan Natal dan Tahun Baru, tentu Polri menyiapkan strategi pengamanan dalam bentuk satgas-satgas dengan tujuan agar masyarakat dapat melaksanakan kegiatan dengan aman, lancar juga terkendali.
Terkait dengan kebijakan larangan konser atau hiburan, dalam hal ini Pemerintah Daerah tidak melakukan pelarangan terhadap izin keramaian tersebut, aktivitas normal seperti biasa.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. H. Aswin Sipayung, S.I.K., M.H. mengatakan bahwa personel dari Polrestabes Bandung akan melakukan kegiatan preventif seperti sambang dan Patroli. (Maju Tambunan)