WAHANAINFO.COM, SIMALUNGUN – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14 211 262 yang berada di Nagori Dame Raya, Kecamatan Raya, mengalami kekosongan bahan bakar pertalite dan solar.
J Saragih, salah seorang warga Raya mengesalkan atas kekosongan BBM di SPBU tersebut. Kekesalan itu buntut dari banyaknya masyarakat yang putar balik dari SPBU karena tidak mendapatkan bahan bakar.
“Bagaimana kami bisa bergerak menggunakan kendaraan untuk melakukan aktifitas kalau minyak aja susah. Bagaimana kami bisa sejahtera kalau begini ceritanya? BBM habis,” kesalnya.
Dia berharap pemerintah dan pertamina dapat segera memenuhi kebutuhan BBM masyarakat.
“Kalau memang ada pengurangan kuota, janganlah dikurangi kebutuhan kami,” ujar J Saragih.
Terpisah, Pengelola SPBU F Munthe saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan bahwa kekosongan bahan bakar pertalite dan solar disebabkan adanya pengurangan kuota BBM dari Pertamina.
“Sebelumnya kami terima kuota pertalite 10.800 liter per minggu, sekarang hanya 3.600 liter per minggu. Sementara bahan bakar solar juga berkurang dari 5.400 liter per minggu menjadi 3.600 liter per minggu,” jelas Munthe.
Selaku penanggung jawab SPBU, dia berharap kepada seluruh masyarakat sekitar, khususnya Kecamatan Raya, Dolok Masagal dan Kecamatan Purba agar kiranya dapat bersabar.
“Saya sedang berupaya dan meminta kepada pertamina agar kuota kebutuhan BBM di SPBU dapat terpenuhi,” tegasnya.
Sementara Pengawas SPBU, J Purba mengaku sangat memahami kebutuhan masyarakat yang bertempat tinggal di pedalaman dan disekitaran pusat Ibukota Kabupaten Simalungun.
Kecamatan Raya, Dolok Masagal dan Kecamatan Purba secara geografis hanya SPBU tersebut yang terdekat dan terjangkau masyarakat.
“Menurut saya pedagang eceran di perkampungan juga sangat membantu kebutuhan masyarakat, karena tidak mungkin juga mereka membeli satu atau dua liter dengan jarak tempuh 10 km dari permukiman ke SPBU,” ujar Purba, menjawab adanya pengecer yang membeli BBM di SPBU itu. (Gullit)