MEDAN – Tindakan kurang baik dilakukan oleh Aparatur Negara Satuan Polisi Pamong Praja telah terjadi dalam aksi demonstrasi Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) di depan kantor walikota medan dinilai tidak etis dan intimidasi fisik. Senin, (29/11/2022)
Demonstrasi tersebut adalah aksi damai yang digelar oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Al-Washliyah (PD IPA) Kota Medan.
Dalam Aksi menuntut 5 poin, diantaranya terutama meminta segera mengevaluasi bahkan menindak Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Topan Ginting yang dianggap tidak becus dalam penanganan banjir setiap datangnya hujan bahkan terindikasi melakukan tindakan pidana korupsi.
Seharusnya Walikota Medan juga mampu memperbaiki protokoler penanganan aksi yang dilakukan di Kantor Walikota Medan, apalagi Satpol PP dinilai tidak bersahabat bahkan terkesan memancing kericuhan dalam aksi demo tersebut.
Aksi damai PD IPA Kota Medan dibawah Kepemimpinan Ahmad Irham Tajhi pada awalnya meminta perwakilan dari Pemerintah Kota Medan untuk turut hadir mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh PD IPA Kota Medan.
Akan tetapi pihak Pemerintah Kota Medan dibawah kepemimpinan Walikota Bobby Afif Nasution dinilai lambat dan terkesan anti akan aspirasi rakyat bahkan dibenturkan pihak Satpol PP.
Sehingga massa Aksi Damai sudah berjam jam menunggu kehadiran Kepala Dinas PU terkhusus Walikota untuk dapat hadir mendengarkan aspirasi masyarakat yang disampaikan oleh Pelajar Washliyah
“Sesungguhnya saya selaku Ketua PD IPA Kota Medan sangat kecewa dengan pihak Pemerintah Kota Medan karena kami hampir dua jam menunggu untuk aspirasi kami dapat di tanggapi dan berjumpa maka dari itu kami meminta kepada Walikota Medan untuk segera mencopot dan mengevaluasi Kadis PU yang dinilai tidak baik dan kinerja dan tindakannya dalam memperbaiki Kota Medan terkhusus untuk penanganan banjir karna pak wali kota medan pernah berjanji politik, kalo mau kota medan terhindar dari banjir, maka pilih lah saya menjadi walikota medan.” tegas Ahmad Irham Tajhi dalam penyampaiannya kepada media ini.
Hal lain juga serupa disampaikan oleh Kader IPA Kota Medan M Rasyid Ar-Ridho melihat kejadian demo tersebut.
“Tindakan Satuan Polisi Pamong Praja dinilai melakukan intimidasi fisik dan kurang etis dalam menanggapi aksi damai, bahkan Satpol PP memancing kegaduhan dan keributan.” Kata M. Rasyid menjelaskan.
Informasi beredar di seputaran aksi PD IPA Kota Medan selanjutnya akan melakukan Aksi kembali apabila tuntutan aspirasi tidak di eksekusi oleh Walikota Medan.
“Kami akan membawa massa lebih banyak lagi, ujar Irham menutup. (Dedy Pohan)